Jakarta – Pemerintah resmi memperkenalkan Sekolah Garuda secara serentak di 16 titik di seluruh Indonesia. Program ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, yang dirancang untuk memperluas akses serta pemerataan mutu pendidikan unggul, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Kehadiran Sekolah Garuda menandai langkah nyata pemerintah dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia secara merata di seluruh Nusantara.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menegaskan bahwa Sekolah Garuda adalah program strategis nasional yang bertujuan menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Sekolah Garuda berdiri di atas tiga pilar utama, yakni penyeimbang akses bagi seluruh anak bangsa agar dapat berprestasi, inkubator pemimpin untuk menyiapkan generasi emas 2045 terutama di bidang sains dan teknologi, serta pendidikan berkualitas yang menyatu dengan pengabdian masyarakat,” ujarnya.
Brian menjelaskan bahwa Sekolah Garuda diwujudkan melalui dua pendekatan, yakni Sekolah Garuda Baru yang dibangun dari nol di wilayah dengan akses pendidikan terbatas, dan Sekolah Garuda Transformasi yang dikembangkan dari sekolah unggulan yang telah ada.
“Dengan ekosistem ini, Sekolah Garuda bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi investasi jangka panjang untuk melahirkan generasi cerdas, berdaya saing global, dan berpijak pada nilai-nilai lokal,” katanya.
Peluncuran serentak melibatkan 12 Sekolah Garuda Transformasi, seperti SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMA Unggul Del Toba, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMA Pradita Dirgantara Boyolali, hingga SMA Averos Sorong. Empat lokasi pembangunan Sekolah Garuda Baru juga ditetapkan di Belitung Timur, Timor Tengah Selatan, Konawe, dan Bulungan.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, menilai Sekolah Garuda akan mengoptimalkan potensi siswa melalui kurikulum yang relevan dengan minat dan bakat peserta didik.
“Dengan perbaikan kurikulum, penambahan guru, dan fasilitas, anak-anak yang potensinya belum terbuka bisa berkembang maksimal,” ungkap Meutya.
Senada dengan itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa Sekolah Garuda akan memperkuat pembelajaran berbasis STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika) untuk mencetak ilmuwan dan pemimpin masa depan.
“Kita berharap Sekolah Garuda melahirkan saintis yang memiliki kemampuan akademik sekaligus kepemimpinan kuat,” tuturnya.