Jakarta — Pemerintah menegaskan komitmen kuat dalam mempercepat pembangunan di Tanah Papua melalui pendekatan yang lebih terintegrasi, kolaboratif, dan berorientasi hasil. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memastikan pembangunan di wilayah timur Indonesia berjalan seimbang dengan daerah lain, sekaligus memperkuat keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix Vernando Wanggai, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap tata kelola pembangunan Papua secara langsung dan berkesinambungan.
“Presiden ingin memastikan bahwa setiap program pembangunan di Papua membawa hasil nyata bagi masyarakat dan dikelola dengan sistem koordinasi yang solid,” ujar Velix Vernando Wanggai.
Ia menambahkan, Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua akan berperan sebagai jembatan koordinasi antara pemerintah pusat dan enam provinsi di Tanah Papua. Melalui mekanisme ini, komite Eksekutif memastikan koordinasi pembangunan semakin sinkron dan efisien di seluruh provinsi Papua. Komite akan memastikan setiap kebijakan pemerintah pusat diterjemahkan secara efektif di daerah, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing wilayah.
Gubernur Papua, Matius Fakhiri, menyambut positif pembentukan komite eksekutif tersebut dan menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk bersinergi dengan pemerintah pusat.
“Koordinasi intensif menjadi kunci dalam mempercepat penyelesaian berbagai persoalan pembangunan, baik infrastruktur, ekonomi, maupun kesejahteraan masyarakat,” tegas Matius Fakhiri.
Ia menilai bahwa dengan adanya lembaga koordinatif di tingkat nasional, proses percepatan pembangunan dapat berjalan lebih efisien. Hal ini terutama penting dalam memastikan keberlanjutan proyek strategis seperti pembangunan jalan antarprovinsi, penguatan layanan publik, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Pemerintah daerah, kata Matius, siap menjadi mitra aktif dalam implementasi kebijakan pusat di Papua.
Pemerintah pusat juga menegaskan pentingnya pendekatan inklusif dalam pembangunan Papua, di mana partisipasi masyarakat menjadi faktor utama. Melalui pendekatan berbasis kearifan lokal, pembangunan diharapkan tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memperkuat rasa memiliki dan kepercayaan masyarakat terhadap negara.
Komitmen tersebut sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan Papua sebagai salah satu pusat pertumbuhan baru di kawasan timur Indonesia. Dengan sistem koordinasi yang lebih kuat dan dukungan penuh dari pemerintah daerah, Papua kini berada di jalur percepatan pembangunan yang lebih terarah, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Upaya ini menandai babak baru bagi Papua, bukan hanya sebagai simbol perhatian pemerintah, tetapi juga sebagai wujud nyata keseriusan negara dalam membangun dari pinggiran, menghapus ketimpangan, dan menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh anak bangsa.