Papua — Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat pembangunan di Tanah Papua melalui pendekatan yang terintegrasi dan menyeluruh. Fokus pembangunan tidak hanya diarahkan pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada peningkatan ekonomi, sosial, dan kualitas hidup masyarakat Papua di seluruh wilayah.
Ketua Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Velix Vernando Wanggai, menegaskan bahwa Presiden Prabowo memberikan perhatian besar terhadap pengelolaan pembangunan Papua dengan pendekatan langsung dan terkoordinasi lintas sektor.
“Bapak Presiden memberi komitmen yang kuat untuk langsung meng-handle, mengelola Papua. Mengelola Papua tentu di dalam agenda yang menyeluruh, yang terintegrasi baik agenda Papua dalam konteks global, di dalam konteks nasional, integrasi antara kebijakan lintas kementerian, sektor swasta maupun juga konsolidasi ke tingkat provinsi dan kabupaten,” ujar Velix
Velix menjelaskan, Komite yang ia pimpin akan mengawal delapan agenda besar dalam kerangka asta cita kontekstual Papua yang meliputi pembangunan politik, ekonomi, infrastruktur, hingga pemerintahan. Selain itu, lembaga tersebut juga akan menangani berbagai aspek sosial budaya, seperti olahraga, kesetaraan gender, dan ekonomi kreatif, untuk memastikan seluruh lapisan masyarakat Papua dapat merasakan manfaat pembangunan secara merata.
“Pemerintah memastikan kehadiran negara menjangkau seluruh wilayah Papua, dari pesisir hingga pedalaman, agar seluruh masyarakat merasakan hasil pembangunan,” ungkapnya.
Salah satu wujud konkret dari percepatan pembangunan di Papua tampak pada proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Program ini merupakan bagian dari pembangunan fasilitas umum dan sosial tahap pertama yang didanai langsung oleh pemerintah pusat. Kepala Kampung Kelanungin, Robinus Alom, menyampaikan bahwa proyek PLTS tersebut telah berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari masyarakat.
“Jika seluruh panel surya telah terbangun secara menyeluruh, Distrik Gome berpotensi mengalami lonjakan aktivitas ekonomi lokal. Akses listrik yang stabil akan membuka peluang usaha baru, memperkuat sektor perdagangan, dan mendorong tumbuhnya UMKM berbasis kampung,” ujar Robinus. Ia menambahkan, kehadiran listrik tidak hanya menjadi fasilitas, tetapi juga fondasi kebangkitan ekonomi masyarakat Papua.
Selain dampak ekonomi, proyek ini juga membawa manfaat sosial yang besar. Robinus menjelaskan, ketersediaan listrik yang memadai akan meningkatkan kualitas pendidikan, memperkuat layanan kesehatan, serta memperluas akses informasi. “Anak-anak bisa belajar di malam hari, fasilitas medis dapat beroperasi lebih optimal, dan masyarakat bisa terhubung dengan dunia luar melalui perangkat digital,” katanya.
Langkah-langkah nyata seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen menjadikan Papua sebagai bagian integral dari pembangunan nasional. Dari kebijakan strategis di tingkat pusat hingga implementasi di akar rumput, pembangunan Papua kini bergerak maju dengan arah yang semakin jelas—mewujudkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.